Menurunkan Berat dengan Defisit Kalori
Merasa susah bergerak, ingin menurunkan berat badan? Untuk menurunkan berat badan kamu harus berada dalam keadaan defisit kalori. Sudah pernah dengar tentang defisit kalori, ini adalah keadaan dimana kalori yang kamu pakai beratifitas melebihi kalori yang masuk melalui makanan. Dalam keadaan ini tubuh akan mencari sumber kalori lainnya umumnya adalah dari lemak di tubuh.
Pertama-tama kita akan belajar mengenai kalori. Kalori adalah satuan untuk energi. Itulah mengapa defisit kalori disebut juga defisit energi. Kalori dalam makanan menyediakan energi dalam bentuk panas, sehingga tubuh kita dapat berfungsi dengan baik, bahkan ketika kita sedang beristirahat sekalipun.
Jumlah kalori yang kamu bakar setiap hari disebut total daily energy expenditure (TDEE) atau total pengeluaran energi harian. Perhitungan TDEE meliputi:
– Jumlah kalori yang terbakar melalui olahraga dan gerakan non-olahraga.
– Jumlah kalori yang terbakar selama pencernaan atau disebut juga efek termal makanan.
- Jumlah kalori yang kamu bakar untuk mempertahankan fungsi tubuh dasar, seperti pernapasan dan sirkulasi darah.
Nah setelah kamu tau berapa banyak kalori yang kamu gunakan untuk beraktivitas, sekarang hitunglah jumlah kalori yang masuk ke tubuhmu. Biasakan menghitung kalori sehingga tidak berlebih mengonsumsi makanan. Selain itu kamu juga bisa menambah jumlah kalori yang terbakar dengan beraktivitas olahraga.
Kuncinya adalah memilih makanan yang sehat dan mengurangi makanan seperti gorengan, kerupuk atau jeroan yang akan menambah kalori yang masuk. Tidak masalah cara mana yang kamu pilih untuk membuat defisit energi. Yang penting, kamu memahami dan membuat defisit kalori secara teratur, sehingga kamu bisa menurunkan berat badan sesuai target. Kombinasikan olahragamu antara angkat berat seperti deadlift dan squad dengan kardio. Olahraga kardio seperti muaythai maupun lari sangat bagus untuk tubuh. Tentunya juga makanan harus dipilih yang berkualitas seperti produk rumah daging. Jaga pula pola istirahat.